29 November 2010 jam 14:13
Sungguh,Aku malu..
Melihat semua nya dengan kaca mata dunia
mengharapkan kebahagian akan yang fana
terlalu abstrak
masalah yang datang bertubi tubi
seakan meremukan seluruh jiwa
otak berfikir keras,tapi hati hanya terdiam
saat ku sampai pada kelelahan
seperti sedang berlomba maraton di dasar air
konyol. . .!
Kutipan itu tersimpan dalam benak..
Sebenar benar ny ku rindu..
Rindu akan belaiian ayah dan ibu..Aku yang hidup di tanah perantauan butuh visualisasi cinta..Tapi,ku hanya bisa bertelepati kepada mereka lewat secarik doa yang telah tertulis..Aku bahagia menjadi bagian hidup mereka dan aku yakin doa kalian selalu untuk ku.
Dan aku baru sadari,maaf Khilaf ku Tuhan..
Tak ada benak dalam hati untuk melukai siapa pun
kekacauan pikiran buat ku rapuh..Maaf kan aku sahabat,
lisan dan perbuatan ku yang tak buat mu berkenan..
Sungguh,aku rindu
tetes air mata menyertai di sela sujud ku..
Bermohon balikan hati ku,menjadi manusia yang baik untuk para sahabat ku,
masalah cinta..Memang tak akan pernah bosan untuk di bahas.
Saat dua hati telah terpaut,aku harus mengalah..Memberi kebahagian,semoga itu menjadi amal ku kelak di akhirat..
Dan pasti Allah,menghadiahkan ku cinta yang bisa buat ku tersenyum di dunia dan akhrat..Membawa ku pada ketenangan dan kebahagian..
Sungguh,minggu yang melelahkan
Sungguh,hikmah yang luar biasa
Sungguh..Ketenangan itu ku dapat kan ketika Tuhan terus mengusap kepala ku dengan semua firman Nya. .
Menjadi manusia yang lebih baik...Tuhan,menaikan aku lagi,,cinta ku untuk Mu..
Tidak ada komentar:
Posting Komentar